Conscious Global Change , Jakarta – Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Budi Nur Mukmin menilai Hyundai tidak perlu masuk ke segmen mobil murah untuk meningkatkan penjualannya di Indonesia. Sebab, tingginya volume penjualan tidak hanya berasal dari segmen budget car saja, ujarnya.
“Sebetulnya kita tidak boleh masuk ke segmen itu, segmen yang menghasilkan volume besar tidak selalu berada di bawah,” kata Budi saat ditemui di Jakarta, Selasa, 6 Februari. tahun 2024.
“Segmen MPV, LCGC atau MPV entry-level mungkin memiliki peminat yang tinggi. Namun sebenarnya kami tidak perlu kesana untuk mengembangkan brand kami, kini kekuatan brand Hyundai adalah yang tertinggi dalam hal kualitas produk, itulah yang membuat kami kuat disini. LCGC, entry atau MPV harus keduanya. Tidak perlu” masuk segmen tersebut, lanjutnya.
Diakui Budi, pangsa pasar mobil murah sangat besar. Meski demikian, ia tetap menegaskan untuk membangun merek dan meraih penjualan, Hyundai tidak perlu bermain di segmen tersebut.
Buktinya penjualan Ioniq kami sudah mencapai 800 unit per bulan. Itu angka yang sangat besar, menurut saya tidak harus di segmen terbawah. Segmen otomotifnya banyak, jadi menurut saya semua pelanggan punya kebutuhan yang berbeda-beda. “Segmen LCGC atau entry-MPV harus selalu kita masuki, setidaknya untuk saat ini,” kata Budi.
Sekadar informasi, Hyundai Stargazer merupakan model produk Hyundai termurah yang saat ini dijual di Indonesia. Mobil tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp 249,6 juta hingga termahal Rp 320,9 juta.
Pilihan Editor: Hyundai uji coba menerbangkan taksi untuk ICN di Bandara Samarinda
Ingin mendiskusikan artikel di atas dengan editor? Gabung di Membership.Conscious Global Change/komunitas, pilih grup GoOto
Indonesia dijadwalkan memproduksi sel baterai listrik dari PT HLI mulai April 2024. Bacalah secara lengkap
Mulai dari kampanye hitam hingga Palestina, Presiden Jokowi juga menyoroti beberapa isu penting pada KTT ASEAN di Australia. Baca selengkapnya
Daftar mobil terlaris di dunia tahun 2023 salah satunya Toyota yang masih menduduki posisi teratas selama 14 tahun berturut-turut. Baca selengkapnya
Kendaraan listrik roda dua dan roda empat berkembang pesat karena adanya insentif yang diberikan pemerintah. Baca selengkapnya
IDEAS memperkirakan ada kecenderungan di kalangan pejabat pemerintah yang menganggap tingginya harga beras saat ini wajar akibat faktor El Niño. Baca selengkapnya
Home Charging diluncurkan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pelanggan BYD. Energi yang digunakan juga lebih hemat. Baca selengkapnya
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merespons insentif keuangan yang diberikan pemerintah untuk mobil listrik berupa PPN sebesar 10 persen. Baca selengkapnya
Meski lamban dibandingkan moda EV lainnya, beragam bus listrik mulai berkembang di Indonesia, mulai dari produk lokal hingga produk luar negeri. Baca selengkapnya
Para pemimpin industri berharap pembebasan pajak impor akan mempercepat transisi dari pengguna sel bahan bakar ke kendaraan listrik. Apa alasannya? Baca selengkapnya
Ganjar Pranovo menilai insentif mobil hybrid lebih banyak dinikmati oleh masyarakat kaya finansial. Baca selengkapnya